Aplikasi Daring Buka Peluang Monopoli Pasar?

Aplikasi Daring Buka Peluang Monopoli Pasar?
Taksi online. Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Potensi pasar yang besar membuat Indonesia diincar para pebisnis global. Salah satu yang ramai saat ini yaitu operator aplikasi transportasi daring, seperti Grab dan Gojek.

Belakangan, aliran dana jumbo itu dikabarkan kembali mengalir kepada Grab Inc. Bahkan, sebelum kembali mendapatkan dana segar, Grab telah lebih dulu mengakuisisi Uber, salah satu pemain transportasi daring di Indonesia.

Penambahan modal Grab berasal dari putaran pendanaan seri H dengan target investasi mencapai USD6,5 miliar.

Sekejap, manajemen Grab Inc telah memperoleh suntikan dana berkisar USD4,5 miliar atau sekitar Rp63 triliun.

Dari pendanaan senilai USD4,5 miliar tersebut, Softbank diketahui menanamkan investasi hingga USD1,4 miliar atau sekitar Rp19,6 triliun. Dana tersebut untuk memperluas cakupan pasar potensial, termasuk Indonesia.

Pengamat ekonomi Yanuar Rizky mengatakan dengan sokongan modal tersebut, Grab memang leluasa menerobos pasar. Karena itu, pemerintah perlu mencermati adanya potensi monopoli.

Salah satu mekanisme mengacaukan pasar persaingan yang sehat, tegas Yanuar, yaitu menerapkan strategi tarif serendah-rendahnya bagi konsumen yang secara perlahan mematikan rival.

"Itu arah konglomerasi bagaimana menguasai pasar dengan bakar duit mencapai harga serendah-rendahnya. Yang mengerikan, sewaktu tidak ada rival, maka perusahaan yang menang itu bakal seenaknya terhadap konsumen,” beber Yanuar.

Terpisah, eks Wakil Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Nawir Messi menegaskan secara umum gelombang digitalisasi ekonomi kerapkali tidak dibarengi langkah antisipatif.

Termasuk, kemungkinan adanya persaingan tak sehat di bisnis transportasi daring.

“Dengan dana besar disokong pemodal global, strategi semisal akuisisi atau lainnya bisa menimbulkan persaingan bisnis tak sehat, bahkan monopoli. Selayaknya KPPU bisa mengawasi,” harap Messi.(chi/jpnn)


Dengan adanya sokongan modal tersebut, Grab dinilai bisa menjadi leluasa menerobos pasar.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News