Aplikasi PeduliLindungi Dibobol Pegawai Kelurahan, Menkes Sedih, Begini Kalimatnya

Aplikasi PeduliLindungi Dibobol Pegawai Kelurahan, Menkes Sedih, Begini Kalimatnya
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan kepada awak media di Polda Metro Jaya setelah kasus aplikasi PeduliLindungi dibobol terungkap, Jumat (3/9). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku sedih atas kelakuan pegawai Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang membobol data aplikasi PeduliLindungi.

Pembobolan data aplikasi PeduliLindungi itu dilakukan tersangka berinisial HH (30) untuk membuat dan menjual sertifikat vaksin Covid-19 di media sosial.

"Saya sangat sedih sekali melihat ini (pembobolan data, red)," kata Budi Gunadi saat menghadiri jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (3/9).

Dia menjelaskan pembobolan data PeduliLindungi yang berujung penjualan sertifikat vaksin Covid-19 berpotensi merugikan banyak pihak.

"Kalau ini orang harusnya positif, tetapi gara-gara ini dia lolos, dia masuk ke masjid, yang kena bukan satu tetapi semua orang di masjid," ujar Budi.

Ulah pelaku menurutnya berpotensi membuat orang banyak menjadi korban, bisa keluarganya, tetangganya atau bahkan bisa menyebar ke berbagai wilayah.

Polda Metro Jaya pun menangkap pelaku tindak pidana akses data elektronik untuk membuat sertifikat vaksin Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi PeduliLindungi dibobol oleh pelaku berinisial FH (23), yang berperan sebagai marketing. Dia menawarkan jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 melalui akun @Triputraheru di Facebook.

Pelaku lainnya berinisial HH, seorang staf tata usaha di Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku sedih data aplikasi PeduliLindingi dibobol pegawai Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News