Apple Akui Bocorkan Data ke Pemerintah AS
Selasa, 18 Juni 2013 – 11:17 WIB
NEWYORK--Raksasa elektronik Apple mengakui adanya permintaan data dari pemerintah Amerika Serikat atas penggunanya. Pihaknya menerima permintaan informasi terkait antara 9 -10 ribu akun pengguna perangkatnya, pada kurun waktu antara Desember dan akhir Mei 2013. Menurut BBC (17/6), sebuah tweet dari Direktur Hukum Twitter Benjamin Lee, menyatakan setuju mempublikasikan permintaan NSA, termasuk Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) secara terpisah.
Pemerintah AS beralasan, permintaan data itu terkait informasi "masalah keamanan nasional". Jumlah ini hampir sama dengan yang barusan dirilis Microsoft dan Facebook pekan lalu. Meski Google dan Twitter telah mengatakan bahwa pengungkapan tersebut tidak banyak membantu.
"Kami selalu percaya bahwa penting untuk membedakan berbagai jenis permintaan pemerintah," ungkap sebuah pernyataan resmi Google Sabtu lalu.
Baca Juga:
NEWYORK--Raksasa elektronik Apple mengakui adanya permintaan data dari pemerintah Amerika Serikat atas penggunanya. Pihaknya menerima permintaan
BERITA TERKAIT
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta