APROBI: Di Nepal, Harga Premium Rp12 Ribu per Liter
Rabu, 05 Juni 2013 – 16:04 WIB

APROBI: Di Nepal, Harga Premium Rp12 Ribu per Liter
JAKARTA - Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Paulus Tjakrawan mengatakan, masyarakat Indonesia terlalu dimanjakan oleh kabijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Padahal, kata Paulus, subsidi di sektor tersebut bisa berakibat seperti racun.
Paulus mencontohkan di negara yang lebih miskin dari Indonesia, yaitu Nepal yang memiliki pendapatan per kapita USD500-USD600, justru tidak ada subsidi untuk bahan bakar minyak. Di negara tersebut, harga BM jenis premium dipatok Rp12 ribu per liter dan Solar seharga Rp13 ribu per liter.
Paulus yakin, dengan pendapatan per kapita sekarang sudah mencapai USD3.800, masyarakat Indonesia harga BBM mestinya masih bisa dijangkau dan tidak sampai mengganggu para pengusaha.
"Kalau ingin memberi subsidi juga, mestinya jangan terlalu besar," kata Paulus, kepada wartawan di Jakarta.
JAKARTA - Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Paulus Tjakrawan mengatakan, masyarakat Indonesia terlalu dimanjakan oleh kabijakan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal