Arah Baru Arab Saudi: Menjauh dari Amerika, Mendekat ke Rusia

Arah Baru Arab Saudi: Menjauh dari Amerika, Mendekat ke Rusia
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat sangat akrab di sela-sela pertemuan G20 Buenos Aires pada 2018 silam. Foto: ALEJANDRO PAGNI / AFP

Namun, sampai perang Suriah memecah negeri ini menjadi wilayah-wilayah yang dikuasai berbagai faksi, termasuk pemerintahan Assad, presiden Suriah yang mendapatkan dukungan Iran dan Rusia justru semakin tak tergoyahkan.

Situasi itu membuat Saudi berpikir dua kali untuk melanjutkan kampanye mendongkel Assad. Mereka kini dipaksa oleh realitas politik untuk mengakui Assad.


Perbanyak opsi

Lebih dari itu, Saudi sudah tak mau lagi mengongkosi konflik yang tak bisa mereka menangkan.

Mereka kini ingin mengalihkan semua energi untuk membangun negerinya menjadi kekuatan terpenting dalam berbagai matra, tidak saja dalam spektrum Timur Tengah, tetapi juga di panggung global.

Saudi kabarnya berusaha berdamai dengan Assad dengan syarat presiden Suriah ini menjaga jarak dari Iran.

Pun terhadap Houthi. Sepanjang Houthi berkomitmen tak memuntahkan rudal ke wilayah Saudi, Riyadh siap memastikan Yaman menyelesaikan masalahnya dengan adil dan damai.

Saudi juga berusaha berbaikan dengan Iran, apalagi ada indikasi terjadi pertarungan politik yang besar antara kelompok garis keras dan moderat di sana.

Saudi bahkan sudah tak lagi ingin menjadi dermawan tanpa pamrih bagi tetangga-tetangganya di dunia Arab atau negara-negara Muslim lain di dunia ini

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News