Aremania Kehilangan Gairah, Singo Edan Harus Berbenah

Aremania Kehilangan Gairah, Singo Edan Harus Berbenah
Aremania: Salam Satu Jiwa. Foto: JPG/dok.JPNN.com

”Sekarang rata-rata tiap pertandingan mungkin hanya berkisar 7.000-an,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi turunnya suporter. Penampilan Arema FC yang tidak sesuai ekspektasi Aremania memang menjadi salah satu penyebabnya.”Mungkin prestasi, dan juga jadwal pertandingan,” imbuhnya.

Menurutnya, jam pertandingan yang dilaksanakan pada hari kerja atau pertandingan malam hari membuat para suporter enggan untuk datang langsung ke stadion.

Apalagi, Stadion Kanjuruhan cukup jauh dari Kota Malang. Selama ini, Kota Malang masih dinilai sebagai basis terbesar Aremania.”Live (siaran langsung) yang secara terus menerus juga berpengaruh,” imbuh Abdul Haris.

Tak hanya itu, menurut beberapa pengakuan rekan-rekan Aremania yang berbicara dengannya, harga tiket yang dirasa terlalu mahal juga berpengaruh pada minat suporter.

Saat ini, harga tiket untuk ekonomi Rp 35 ribu, dan bisa naik Rp 40 ribu di laga big match. Sedangkan untuk VIP sebanyak Rp 100 ribu dan VVIP Rp 150 ribu.

”Sekarang dengan menggunakan HP saja, semua bisa lihat (menonton pertandingan),” tambahnya.

Meski demikian, ia menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar.”Tim-tim besar jumlah penontonnya juga banyak yang turun,” ucapnya. Ia mencontohkan klub seperti Persib Bandung dan juga Sriwijaya FC juga mengalami fenomena yang serupa.

Dalam banyak laga Arema FC, Stadion Kanjuruhan terlihat melompong. Singkatnya, gairah Aremania mendukung tim ini sudah jauh menurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News