Argo Sehari Rp 114 Juta, Panggilan Job Laris Manis

Argo Sehari Rp 114 Juta, Panggilan Job Laris Manis
Argo Sehari Rp 114 Juta, Panggilan Job Laris Manis
”Kami harus memantau perkembangan awan pembawa hujan Mas. Di mana awan itu berada, ke arah mana pergerakannya dan berapa potensi intensitas curah hujannya harus terus dipantau,” ujar Tri Handoko Seto, Korlap Posko Teknologi Modifikasi Cuaca kepada INDOPOS.

Seto, sapaannya, adalah orang yang bertugas memberi komando di titik mana garam pemancing hujan harus ditebar. Komando dari Seto menjadi panduan kerja pilot Herkules pengangkut garam bergerak. Dari darat, Seto memberi komando pilot ke sisi kiri atau kanan pesawat garam harus dijatuhkan. Pilot yang menerima kabar lantas menyampaikan kepada petugas penghubung dengan penabur garam.

Sebelum Herkules terbang, bersama para penerbang TNI AU Seto sudah memapar koordinat awan yang menjadi target. Radar pemantau gerak awan menajdi andalan Seto untuk melakukan pekerjaan ini. Pada layar radar yang terhubung dengan komputer, gerakan awan menuju Jakarta dan sekitarnya terlihat dengan jelas.

Gumpalan berwarna merah adalah tanda awan sudah mulai menurunkan air hujan. Warna kuning hingga jingga adalah tanda awan matang siap menurunkan hujan sedangkan hijau menjadi isyarat awan masih muda.

Gumpalan-gumpalan awan warna-warni yang terpantau itu lantas dilihat arah gerakannya. Jika bergerak menuju kawasan target, Jakarta dan sekitarnya, maka Herkules akan diterbangkan menuju lokasi awan untuk mencegatnya. Sebelum awan yang terpantau lewat radar bergerak mendekati wilayah target, awan tersebut dipaksa untuk menurunkan air hujannya dengan taburan garam.

  Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak hanya berkutat dengan pekerjaan di udara. Tim yang diandalkan untuk menepis pergerakan awan pembawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News