Arief Poyuono Sebut Luhut Panjaitan Bikin Bising, Ngomong enggak pakai Aturan

Arief Poyuono Sebut Luhut Panjaitan Bikin Bising, Ngomong enggak pakai Aturan
Luhut Panjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyesalkan pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP), yang seolah tidak menghargai nyawa rakyat Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Arief merespons pernyataan terbaru Luhut dalam konferensi pers virtual pada Selasa (14/4), yang membandingkan jumlah pasien terinfeksi corona yang meninggal belum sampai 500 orang, sedangkan penduduk Indonesia lebih dari 270 juta jiwa.

"Kok ini LBP kayak menganggap nyawa orang Indonesia tidak berharga sih, jangankan 500 orang dari 270 juta yang meninggal, wong satu orang saja meninggal akibat pandemi Covid-19, itu sudah membuktikan kalau pemerintah itu teledor dalam melindungi rakyatnya," ucap Arief kepada jpnn.com, Rabu (15/4).

Oleh karena itu, Arief berharap para pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan membuat pernyataan-pernyataan yang bisa merusak emosional rakyat yang tengah kesusahan di tengah wabah ini.

"Tolong jangan bikin masyarakat tambah muak dan benci sama pemerintah dengan membanding-bandingkan jumlah korban pandemi Covid 19 dengan negara lain," tegas ketum FSP BUMN Bersatu ini.

Dalam pernyataannya itu, Luhut membandingkan jumlah korban terinfeksi dan meninggal di tanah air dengan yang terjadi di Amerika Serikat.

"Tolong Pak LBP contoh kayak Kang Mas Joko Widodo yang berani blusukan untuk meninjau keadaan masyarakat di bawah sambil bagi-bagi sembako pada masyarakat. Bukan malah selalu buat bising di masyarakat akibat ngomong engggak pakai aturan," lanjut Arief.

Arief menambahkan, dalam situasi sekarang ini, masyarakat berada pada tingkat psikologis yang mudah marah.

Arief Poyuono mengkritik keras Luhut Panjaitan yang dinilai tidak menghargai nyawa rakyat Indonesia di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News