Arief Poyuono Singgung Jenderal Purn yang Tak Berkeringat, Tetapi Punya Kans Jadi Wagub

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono menyinggung adanya pihak yang mengusung eks Komjen (purn) Paulus Waterpauw untuk menduduki posisi Wakil Gubernur Papua.
Posisi tersebut mengalami kekosongan sejak Klemen Tinal meninggal dunia pada Mei 2021 silam.
"Gubernur Papua Lukas Enembe disebut telah memilih Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda dan Sekretaris KONI Papua Kenius Kogoya sebagai kandidat calon wakil gubernur Papua. Sebaiknya pimpinan parpol di pusat yang merupakan parpol pengusung pasangan Lukas Enembe dan almarhum Klemen Tinal menyetujui usulan Papua untuk dua calon wagub Papua ini," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (8/2).
Menurut Arief, wagub Papua harus bisa bersinergi dengan baik dan nyaman bersama Lukas Enembe.
Namun, saat ini partai politik pengusung seakan membiarkan kekosongan posisi wagub Papua, padahal Lukas sudah menyerahkan dua nama kandidat itu.
"Pembiaran kekosongan wagub Papua merupakan bentuk dari tidak adanya tanggung jawab kepedulian pimpinan parpol terhadap kondisi pemerintahan di Papua," jelasnya.
Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN itu merasa aneh lantaran parpol pendukung Lukas memaksakan mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw untuk menjadi wagub di Bumi Cendrawasih itu.
Menurut Arief, hal itu merupakan bukti suara masyarakat Papua tidak dipedulikan parpol pengusung.
Politikus Gerindra Arief Poyuono menyinggung adanya pihak yang mengusung pensiunan Polri dengan jabatan jenderal bintang tiga. Arief meyakini akan ada ekskalasi apabila jenderal itu dipilih sebagai Wagub Papua.
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran