Arimbi Vero

Oleh Dahlan Iskan

Arimbi Vero
Dahlan Iskan.

Operet Selendang Arimbi ini terasa lebih istimewa karena ada drama tersendiri di baliknya: sutradaranya meninggal tanggal 31 Oktober lalu. Justru ketika Selendang Arimbi tengah seru-serunya di tahap latihan.

Rita Dewi Saleh, sutradara itu, meninggal akibat sakit paru. Kanker paru. Adakah cerita sakit parunya ibunda Arimbi terinspirasi dari sakit yang dialaminyi sendiri?

Video bagaimana Bunda Rita melatih anak-anak rumah susun ditampilkan sebelum opera. Termasuk saat melatih dari tempat tidurnya. Melatih sambil selang oksigen masih ada di lubang hidungnya.

Adegan video-video itu seperti dibuat menyatu dengan opera. Seperti intronya. Penonton menjadi sudah terharu sejak intronya itu.

Saya sengaja menutup diri sebelum menonton operet Selendang Arimbi. Saya tidak mau membaca berita seputar itu. Tidak ingin tahu riwayatnya.

Saya ingin menonton tanpa terpengaruh bahan-bahan yang tersedia. Saya ingin menonton sebagai penonton.

Saya memang sempat bertemu Vero sebelum pertunjukan. Namun saya tidak mau mengobrol soal Selendang Arimbi.

Saya juga bertemu dengan raja opera anak-anak masa lalu: ratu pop kita Titiek Puspa. Namun saya hanya mendengarkan ledakan mimpinyi. Yang masih sangat jernih.

Vero --mantan istri Ahok itu-- juga tampil. Dua kali. Dan ikut jadi pusat perhatian penonton. Saya harus mengakui Operet Aku Anak Rusun: Selendang Arimbi ini hasil kerja keras dan kerja cerdas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News