Armenia Curiga Erdogan Ingin Meniru Genosida Era Kesultanan Turki Usmani

Armenia Curiga Erdogan Ingin Meniru Genosida Era Kesultanan Turki Usmani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

Rusia dan Prancis meningkatkan seruan untuk gencatan senjata segera antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia pada Kamis, ketika jumlah korban tewas meningkat dalam bentrokan terberat di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh sejak 1990-an.

Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membahas langkah-langkah yang dapat diambil oleh kelompok Minsk dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama (OSCE), yang menengahi konflik tersebut, untuk mengakhiri pertempuran.

Rusia juga telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah para menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan untuk pembicaraan tentang mengakhiri pertempuran yang berkobar sejak Minggu (27/9), menghidupkan kembali konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun di daerah kantong pegunungan di wilayah Kaukasus Selatan.

Meletusnya kembali "konflik beku" sejak runtuhnya Uni Soviet telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di Kaukasus Selatan, koridor pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia, dan meningkatkan kekhawatiran bahwa kekuatan regional Rusia dan Turki bisa ditarik masuk.

"Presiden Macron dan Putin sepakat tentang perlunya upaya bersama untuk mencapai gencatan senjata dalam kerangka Minsk," kata kantor Macron dalam sebuah pernyataan setelah kedua pemimpin itu berbicara melalui telepon Rabu malam (30/9). (ant/dil/jpnn)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dituduh hendak mengulangi genosida yang dilakukan Kesultanan Turki Usmani terhadap etnis Armenia


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News