Arsjad Rasjid Puji Transformasi Laos Menjadi Pusat Transportasi dan Energi Terbarukan di ASEAN

Arsjad Rasjid Puji Transformasi Laos Menjadi Pusat Transportasi dan Energi Terbarukan di ASEAN
Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid saat berada di Vientiane, Laos, dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023. Foto : ASEAN-BAC

Proyek VLP diharapkan akan mengubah Laos menjadi negara yang terhubung dengan daratan Greater Mekong Subregion (GMS), karena lokasi ini akan berfungsi sebagai pusat distribusi antara ASEAN dan Tiongkok setelah proyek kereta api Laos-Tiongkok rampung pada Desember 2021.

Komitmen Pengembangan Energi Baru Terbarukan dari Laos

Arsjad mengungkapkan, yang lebih mengesankan adalah Laos muncul sebagai pemain kunci dalam energi baru terbarukan, dengan lebih dari 70 bendungan yang beroperasi dan total kapasitas pembangkit sekitar 8.000 MW.

Komitmen Laos terhadap energi berkelanjutan selaras dengan visi ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau.

“Kami melihat bahwa Laos turut berperan aktif terlibat dalam perdagangan energi internasional untuk keamanan energi regional. Kami mengapresiasi atas pencapaian Laos yang luar biasa dalam menjadi ‘baterai Asia Tenggara’ dan kontribusinya terhadap ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” ungkap Arsjad.

Lebih lanjut, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan tentang komitmen Laos untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality), sebuah pencapaian keseimbangan antara mengeluarkan karbon dan menyerap emisi karbon dari penyerap karbon.

Dia mengatakan upaya Laos seiring dengan yang dilakukan Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada 2060 dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pertanian melalui Inclusive Closed-Loop Model,” kata Dino.

“Ini sangat penting karena menjadi kekuatan kita di Asia Tenggara. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas Land, Bakrie Group, dan Mayora Group terlibat dalam upaya-upaya pencapaian target NZE serta peningkatan kompetensi UMKM,” jelas Dino.

Sinar Mas Land, kata Dino, sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia aktif mengurangi emisi karbon melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau dan penggunaan sertifikat EBT atau renewable energy certificate (REC) dari PT PLN (Persero).

Direktur Utama Sinar Mas Land Muktar Widjaja mengungkapkan, PT PLN bakal memasok listrik terbarukan melalui REC sebesar 613 megawatt-jam (MWh) kepada lima gedung milik Sinar Mas Land Group, yakni Sinar Mas Land Plaza BSD, Sinar Mas Land Plaza Thamrin, MyRepublic Plaza BSD, Traveloka Campus, dan Green Office Park 9 BSD.

Terkait ekosistem digital, Dino mengapresiasi langkah-langkah strategis Laos turut ambil bagian dalam proses digitalisasi sistem finansial yang melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui sistem ASEAN QR Code, yang menghubungkan kode QR dalam melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara Asia Tenggara.

Peresmian Jaringan Kereta Api Laos - Tiongkok pada Desember 2021, menandai titik balik pembangunan sektor transportasi di Laos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News