Arsul Husnuzan Menyikapi Pernyataan Jokowi soal Penundaan Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengaku berprasangka baik menyikapi pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang isu penundaan Pemilu 2024 yang digulirkan elite politik pendukung pemerintah.
"Buat saya, kita itu harus melihatnya dari dengan berangkat dari prinsip husnuzan, berprasangka baik," kata anggota Komisi III DPR RI itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).
Jokowi sebelumnya berpandangan kemunculan wacana penundaan Pemilu 2024 bagian dari demokrasi.
Kepala negara juga mengaku akan taat terhadap konstitusi atas isu penundaan Pemilu 2024.
Menurut Arsul, konstitusi hingga kini menyatakan pesta demokrasi di Indonesia dilaksanakan sekali dalam lima tahun.
MPR setelah mendengarkan suara publik tidak berencana mengubah konstitusi yang memungkinkan pemilu ditunda.
"Ya, sudah itu saja harus dimaknai begitu. Jangan dimaknai juga bahwa ini, kok, tidak tegas segala macam," tutur Arsul.
Toh, kata Arsul, Jokowi juga berpotensi dikritisi jika berbicara tegas menolak isu penundaan Pemilu 2024. Sebab, MPR ialah pihak yang mungkin mengubah konstitusi.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengaku berprasangka baik menyikapi pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang isu penundaan Pemilu 2024 yang digulirkan elite politik pendukung pemerintah.
- Soal Kehilangan Suara di Papua Tengah & Pegunungan, PPP Duga Ada Permainan Oknum
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPW PPP Banten Rapatkan Barisan
- Mardiono Dianggap Gagal Memimpin, Front Ini Desak Muktamar PPP Segera Digelar
- Kejaksaan Eksekusi Terpidana Pelanggaran Pemilu 2024
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah