Arteria Dahlan: Boleh Kritik Pemerintah, Asal Tujuannya Baik

Arteria Dahlan: Boleh Kritik Pemerintah, Asal Tujuannya Baik
Arteria Dahlan (tiga kanan). Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Arteria Dahlan mengatakan, di tahun politik ini berbagai kritik yang ditujukan seharusnya disertai pertimbangan, data, fakta dan tujuan baik.

"Selain itu, presiden sebagai pemegang pemerintahan bukan milik partai pengusung namun milik rakyat, oleh karena itu menjaga nama baik presiden harus dilakukan," kata Arteria saat bicara dalam diskusi publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) bertema "Kritik di Tahun Politik" di bilangan Menteng Raya, Jakarta, Jumat (13/4).

Terkait kritik, menurut Anggota Komisi II DPR itu, pemerintah tidak masalah terhadap kritik. Namun harus disertai pertimbangan dengan tujuan untuk perbaikan karena kritik menjadi bagian dari perbaikan.

"Jangan alergi terhadap kritik, namun yang dibutuhkan adalah kritik yang disertai data, fakta dan disertai solusi," ujarnya.

Selain itu, masih kata Arteria, sebagaimana diketahui, negara Indonesia menjadi pilot project dalam pelaksanaan demokrasi, bahkan paling sukses menjadi negara yang menerapkan demokrasi liberal. Oleh karena itu, menyampaikan kritik juga harus santun dan melalui kanal-kanal yang jelas.

"Boleh bicara apa saja, namun kalau soal Pancasila dan NKRI tidak boleh main-main. Saya ingin katakan bedakan antara kritik dan fitnah. Mari bangun peradaban ini sebaik-baiknya," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Wasekjen ProDem bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Agus Rihat Manalu menyebutkan, kritik dalam negara demokrasi adalah sebuah keharusan. Tujuannya untuk mengontrol berbagai kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

"Bagi pemerintah, kritik juga berfungsi untuk menimbang sebuah kebijakan apakah sebuah kebijakan sudah benar atau malah salah," kata dia.

Jangan alergi terhadap kritik, namun yang dibutuhkan adalah kritik yang disertai data, fakta dan disertai solusi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News