Arung Jeram, Nyawa Dokter Cantik tak Tertolong

Arung Jeram, Nyawa Dokter Cantik tak Tertolong
Tim SAR. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Hingga salah satu kru datang, dan memberi tahu kejadian tersebut dan kami langsung bergegas bersama masyarakat dan tim SAR untuk mencari korban.

Terpisah, Brian Sondey, anak Jan Sondey, yang adalah seorang skipper atau pemandu di lokasi wisata arung jeram Sawangan mengatakan, awalnya start dari PLTA Tanggari sekitar pukul 17.45 Wita.

Menggunakan satu perahu bermuatan tujuh orang dan semuanya berpakaian safety. Terdiri dari empat penumpang dan tiga kru. Baru sekitar 200 meter jalan, tiba-tiba arus menjadi sangat kencang dan debit air tinggi.

“Perahu terbalik, hingga semua penumpang perahu keluar dari perahu dan kami tiga kru langsung melakukan pertolongan. Saat saya memegang korban, ia sudah memegang tali perahu, saat itu ada salah satu penumpang yang berteriak tidak tahu berenang. Saya pikir korban sudah berpengalaman dan sudah memegang tali, jadi aman.

“Hingga saya langsung menolong temannya. Saat akan kembali mengamankan korban, ia sudah tidak ada,” beber Brian.

Sontak saja, pihaknya langsung menghubungi tim SAR gabungan untuk mencari korban. Sekira dua jam, tubuh korban akhirnya bisa ditemukan sekira pukul 21.00 Wita, dengan titik penemuan sekitar 6 kilometer jauhnya dari lokasi saat perahu terbalik.

“Korban ditemukan dalam keadaan masih bernapas dan langsung diambil tindakan pertolongan, lalu korban dibawa ke RS Walanda Maramis,” kata Indra Oley, yang memimpin tim SAR gabungan.

Terpisah, Sekretaris Desa Sawangan Charles Kaseger, mengatakan, nyawa dr Cherry tak bisa tertolong, dan meninggal Rabu (8/2) sekitar pukul 01.26 Wita di RS Siloam setelah mendapat pertolongan di RS Walanda Maramis Airmadidi. (MP)

Lokasi objek wisata arung jeram di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulut, kembali memakan korban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News