AS Ajari RI Kalkulasikan Anggaran TNI

AS Ajari RI Kalkulasikan Anggaran TNI
AS Ajari RI Kalkulasikan Anggaran TNI
Tahun depan Juwono memastikan Dephan tidak akan membeli peralatan yang terlampau canggih atau lebih yang dibutuhkan di wilayah. Guru besar UI itu menambahkan, 80 persen dari APBN saat ini diprioritaskan untuk ekonomi dan kesejahteraan, sedangkan 20 persen untuk bidang polhukam. ”Fakta ini harus kita siasati mulai sekarang,” katanya.

Menhan berterima kasih karena Dephan AS melalui kedutaan besarnya di Jakarta bersedia melatih sejumlah perwira menengah menghitung anggaran pertahanan. ”Mereka (peserta) itu bertanggung jawab pada aspek hitung-hitungan tentang kebutuhan AD, AL, dan AU yang kemudian diajukan ke Kasum, Asrenum, yang kemudian ke Dephan untuk membuat hitung-hitung kembali secara cermat dan tepat berapa sebenarnya kebutuhan ketiga angkatan,” katanya.

Menurut dia, tim Amerika Serikat yang berlatar belakang keahlian di bidang pengelolaan sumber daya pertahanan bersama sejumlah perwira Dephan dan TNI telah melakukan assement, kajian, dan evaluasi terhaap proses pengelolaan sumber daya pertahanan Dephan dan TNI dengan menggunakan teknik-teknik manajemen. ”Harus diakui, kemampuan hitung-hitungan kita masih banyak yang harus disempurnakan,” katanya.

Alokasi anggaran pertahanan dalan RUU RABPN 2009 sebesar Rp 35 triliun, lebih kecil dibanding TA 2008 ketika pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 36,39 triliun atau hanya dapat mendukung sekitar 36 persen kebutuhan minimal.

JAKARTA – Walau dalam negeri sedang dihantam badai krisis, kepercayaan Amerika Serikat tidak berkurang untuk berbagi ilmu dengan negara lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News