AS Bunuh Soleimani, Belanda Minta Warganya Tinggalkan Baghdad
jpnn.com, PARIS - Pasca serangan AS ke Irak yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani, Jumat )3/1) pagi, Belanda meminta semua warga negaranya meninggalkan Baghdad.
"Kerusuhan dan kekerasan telah meningkat di Baghdad, dan di sekitar bandar udara. Situasinya sulit diramalkan," kata kementerian Belanda dalam pernyataan hari ini.
Sebelumnya, pihak Amerika Serikat juga meminta warganya keluar dari Irak setelah Teheran mengancam akan melakukan pembalasan atas serangan Amerika Serikat yang membunuh Soleimani, sang komandan Pasukan Quds dan arsitek pengaruh militer Iran yang meluas di Timur Tengah.
Sementara Prancis mengimbau warganya untuk menghindari kegiatan berkumpul apa pun di tempat umum.
Pentagon membenarkan serangan roket Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat (3/1) pagi menewaskan pimpinan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani. Mereka menyebut Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap AS di Irak dan Timur Tengah.
"Berdasarkan arahan Presiden, militer AS mengambil langkah pertahanan yang tegas untuk melindungi personel AS di luar sana dengan membunuh Qassem Soleimani," tulis Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Dalam keterangan itu disebutkan, "Serangan ini ditujukan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan."
Menurut mereka, AS akan terus mengambil sikap yang diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingannya di seluruh dunia.
Teheran mengancam akan melakukan serangan balasan ke Amerika Serikat yang mengakibatkan Soleimani terbunuh.
- Suami Mutilasi Istri, Pelaku Melakukannya di Daerah Ini
- Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis Bikin Gempar, Apa Motifnya?
- Catch Kill
- Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Sempat Kirim Uang kepada Ibunya
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Sahroni Apresiasi Kecepatan Polisi Mengungkap Kasus Mayat Wanita dalam Koper