AS Harus Buka Akses Rokok
WTO Menangkan Gugatan Indonesia
Sabtu, 07 April 2012 – 13:01 WIB
"Jadi, bukan untuk mendorong ekspor produk rokok ke AS saja. Akan tetapi, dengan ini, semua negara harus menghormati. Diharapkan kebijakan AS tidak diikuti negara lain," tegas dia.
Baca Juga:
Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemiran mengatakan, pihaknya berharap AS segera merealisasikan pembukaan pintu impor rokok keretek dari Indonesia. Pasalnya, AS merupakan pasar besar yang masih bisa tumbuh secara signifikan.
"Market share rokok keretek Indonesia memang masih kecil, hanya 1,5 persen di antara total produksi rokok AS. Akan tetapi, potensi untuk tumbuh masih besar. Karena rokok keretek Indonesia berkualitas," terang Ismanu kepada Jawa Pos.
Menurut dia, jika AS bisa segera membuka pintu impor, Indonesia bisa dengan cepat memulihkan pangsa pasar yang selama ini nihil karena kasus penutupan pintu impor tersebut. "Membangun pasar itu tidak gampang. Apalagi, selama dua tahun terakhir secara berturut-turut ekspor kita ke AS nol. Jadi, sangat berat. Bergantung percepatan masing-masing industri," jelasnya.
JAKARTA - Peluang rokok keretek lokal untuk mengakses pasar internasional kian tinggi. Itu seiring dengan keputusan World Trade Organization (WTO)
BERITA TERKAIT
- AirAsia Tawarkan Tiket Murah Jakarta-Perth Hanya Rp 1 Jutaan
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- MenKopUKM Bidik Inabuyer B2B2G Expo 2024 untuk Memperluas Pasar UMKM
- Perekonomian Nasional Bertumbuh tetapi Pemerintah Harus Tetap Waspada
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Jakarta Marketing Week 2024: Direktur BRI-MI Terima Penghargaan DEWI BUMN 2024