AS Tuding Rusia Rancang Video Propaganda untuk Invasi Ukraina

AS Tuding Rusia Rancang Video Propaganda untuk Invasi Ukraina
Personel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, 3 Februari 2022. (ANTARA/Reuters/Bryan Woolston/as)

Mereka mengatakan pihaknya tidak merencanakan invasi, tetapi bisa mengambil tindakan militer jika tuntutan keamanan mereka tidak dipenuhi.

Moskow pada Kamis menuduh Washington mengabaikan seruannya untuk meredakan ketegangan.

Tuduhan itu muncul sehari setelah AS mengumumkan akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania.

"Jelas bahwa itu bukan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan, sebaliknya menjadi tindakan yang mengarah pada peningkatan ketegangan," kata Peskov.

"Kami selalu menyerukan mitra Amerika kami untuk berhenti menambah ketegangan di benua Eropa. Sayangnya, Amerika terus melakukannya," kata dia.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung kelompok separatis di bagian timur negara itu.

Moskow menuntut jaminan keamanan dari Barat, termasuk janji NATO untuk tidak mengakui Kiev, ketika 100 ribu tentara Rusia dikerahkan ke dekat perbatasan Ukraina.

Pemerintah AS telah mengatakan kecil kemungkinan bagi Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam waktu dekat.

Amerika Serikat menuding Rusia merancang video propaganda untuk menginvasi Ukraina.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News