Asa Persis Solo, Jejak Jokowi dan Kiprah 2 Anak Presiden

Pembina Pasoepati 2021 Ginda Ferachtriawan juga menyatakan hal senada. Menurutnya, pembentukan Pasoepati bukan untuk mendukung Persis Solo, melainkan sebagai wadah suporter Pelita Solo.
Ginda tidak sekadar menyodorkan klaim. Sebab, awalnya nama Pasoepati adalah singkatan sari Suporter Pelita Sejati.
Namun, akhirnya klub-klub itu hengkang dari Solo. "Ya sudah, yang didukung Persis saja," kata Ginda.
Walakin, keberhasilan Persis Solo menembus kompetisi Liga 1 bukanlah proses singkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dibilang punya peran soal itu.
Persis Solo menerima efek positif ketika Jokowi resmi menjadi Wali Kota Surakarta pada Juli 2005. Saat itu, wali kota asal PDI Perjuangan itu mengalokasikan dana di Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surakarta untuk membangkitkan Persis Solo.
Memang pada masa itu Persis Solo masih merumput di Divisi I Liga Indonesia. Namun, dua tahun kemudian, Persis Solo Sukses menembus Liga 1.
Pada musim kompetisi Liga 1 2006-2007, Persis Solo yang diperkuat Agung Setyobudi dan kawan-kawan berhasil meraih posisi runner up. Meski begitu, Persis Solo juga akrab dengan ancaman degradasi.
Memang Persis Solo selalu bisa lolos dari zona degradasi sehingga bertahan di Liga 1. Namun, perpecahan kepengurusan PSSI juga berimbas terhadap Pesis Solo.
Ada jejak Presiden Jokowi dan peran dua putranya dalam mengembalikan kejayaan Persis Solo.
- Prabowo Berkomentar soal Ijazah Palsu Jokowi, Pengamat Beri Penilaian
- Jalan Terjal Persib Menuju Kampiun Liga 1, Marc Klok Bangga
- 2 Kehilangan Persebaya Surabaya saat Imbang Kontra Persik Kediri
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Ada Hadiah dari Bojan Hodak Seusai Persib Menjadi Juara Liga 1
- Juara Liga 1, Persib, Pemain, dan Pelatih Masuk Buku Sejarah, Simak di Sini