Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997

Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Foto:Evan Zumarli/Sumatera Ekspres
Tidak ayal, hal itu menimbulkan kecaman banyak pihak. Salah satu di antaranya, kecaman datang dari anggota Komisi X DPR Dedy Gumelar. Dia terang-terangan menyentil kinerja dua panlok tersebut yang terkesan asal-asalan.  "Keduanya belum terlihat gereget karena belum ada gebrakan promosi," sindir politikus yang karib disapa Miing itu.

"Itu menjadi tugas panlok. Tapi, Jakarta memang terlihat lebih adem daripada Palembang," tambah Rita Subowo, ketua umum (Ketum) KONI/KOI, suatu ketika. Namur, kritik-kritik itu ditanggapi dingin oleh Panlok Palembang. Mereka menyatakan siap menyukseskan hajatan akbar tersebut. Ketua Panlok Palembang Muddai Madang mengatakan, promosi besar-besaran akan dilakukan mulai Mei mendatang.

"Istilahnya, saat itu kami tak hanya menggebrak, tetapi juga menjadi kapal keruk. Kami akan melakukan promosi dengan mati-matian," ucap Muddai. Itu baru masalah promosi. Kendala lainnya adalah belum selesainya pembangunan venue-venue di Palembang.

Berdasar pantauan Jawa Pos pekan lalu, para pekerja masih terus bekerja siang malam untuk menuntaskan venue tersebut sesuai dengan target, yakni Juli mendatang. Beberapa venue cabang olahraga (cabor) yang belum selesai itu, antara lain, kolam renang, atletik, tenis indoor, dan lapangan tembak. Para pekerja bekerja dalam dua sif, yakni siang dan malam. "Kalau melihat fisik bangunan yang belum sepenuhnya selesai, kami merasa khawatir," ucap Miing.

JAKARTA - Menjadi tuan rumah SEA Games (pesta olahraga negara-negara ASEAN) sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia. SEA Games 2011 yang dilaksanakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News