Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997
Rabu, 13 April 2011 – 07:37 WIB
JAKARTA - Menjadi tuan rumah SEA Games (pesta olahraga negara-negara ASEAN) sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia. SEA Games 2011 yang dilaksanakan November mendatang adalah yang keempat dihelat di Indonesia. Kali ini dilaksanakan di Jakarta dan Palembang. Ironisnya, persiapan yang dilakukan hingga kemarin terkesan kurang serius. Bahkan, bisa juga disebut asal-asalan.
Sebagai tuan rumah, kinerja Inasoc (Indonesia SEA Games Organization Committee) juga patut dipertanyakan. Banyak sisi lemah yang ditunjukkan Indonesia menyambut multieven olahraga tertinggi di Asia Tenggara tersebut.
Salah satu di antaranya, promosi yang masih ala kadarnya. Di Palembang, misalnya. Menurut pantauan Jawa Pos di sana hingga Jumat lalu (8/4), promosi yang digeber terlihat serampangan. Panitia Lokal (Panlok) Palembang hanya melakukan promosi dengan memasang baliho dan bendera negara peserta di beberapa titik kota serta bangunan besar. Namun, jumlahnya tidak banyak. Padahal, dana promosi yang dikeruk dari APBN sebesar Rp 15 miliar.
Promosi di Jakarta malah lebih mengkhawatirkan. Nyaris tidak ada baliho yang terlihat di sudut-sudut ibu kota. Kalaupun ada, itu hanya tampak di sekitar Kantor Kemenpora dan KONI/KOI. Padahal, dana yang sudah diperoleh dari APBN mencapai Rp 7 miliar.
JAKARTA - Menjadi tuan rumah SEA Games (pesta olahraga negara-negara ASEAN) sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia. SEA Games 2011 yang dilaksanakan
BERITA TERKAIT
- Latihan Indonesia All Star Cuman Diikuti 11 Pemain, Ini Penyebabnya
- Persiapan Maksimal, Pembalap Indonesia Percaya Diri Hadapi Seri Ke-2 ARRC 2024
- PBVSI Berharap Tim Voli Putri Indonesia Tetap Serius Menghadapi Red Sparks
- Pengakuan Jujur Pelatih Australia Soal Ernando Ari
- Penyesalan Pelatih Australia Seusai Takluk dari Timnas U-23 Indonesia
- Peluang Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Setelah Mengalahkan Australia