Asal Usul Dolar AS Jadi Patokan Dunia dan Kenapa Sekarang Mulai Ditinggalkan

Sebagai gantinya, mereka mengadopsi Dolar AS, apalagi nilai tukar mata uang ini sendiri dipatok terhadap emas. Negara-negara itu lalu sepakat mematok nilai mata uang mereka kepada Dolar AS.
Selama beberapa tahun kemudian negara-negara di dunia ramai membeli surat utang terbitan pemerintah AS karena dolar dianggap tempat paling aman untuk menyimpan modal dan aset.
Kecenderungan itu membesar dari tahun ke tahun, sehingga AS mesti terus mencetak dolar yang jika tak terkendalikan bisa buruk akibatnya terhadap stabilitas dolar sendiri.
Skenario buruk itu membesar manakala AS menceburkan diri dalam Perang Vietnam pada 1960-an. Perang ini menyita sumber daya ekonomi AS, sehingga anggaran mengalami defisit.
Para pemegang dolar di seluruh dunia menjadi semakin khawatir karena situasi ekonomi di AS menjadi lebih rentan yang akibatnya bisa merongrong stabilitas dolar.
Para pemegang Dolar AS itu lalu mengonversi cadangan Dolar AS mereka dengan emas.
Situasi ini membuat Richard Nixon, yang saat itu Presiden Amerika Serikat, melakukan intervensi dengan memutus pematokan dolar kepada emas.
Hasilnya, lahirlah rezim nilai tukar mengambang yang terlihat lebih adil, seperti dikenal sampai kini.
Meski Amerika Serikat merdeka pada 4 Juli 1776, Dolar AS seperti dikenal dunia saat ini baru dicetak pada 1914, setahun setelah negara ini membentuk The Fed
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3