ASEAN & Australia Bahas Laut China Selatan, Tiongkok Sampaikan Peringatan

ASEAN & Australia Bahas Laut China Selatan, Tiongkok Sampaikan Peringatan
Peta wilayah Laut China Selatan (LCS). Ilustrasi: The Economist

Mao Ning meminta Filipina segera menghentikan pelanggaran dan provokasi di Laut Cina Selatan karena Tiongkok akan terus bersikap tegas menjaga kedaulatannya yang sah sesuai dengan hukum internal dan internasional.

Selain itu, Mao Ning juga meminta Kementerian Luar Negeri AS tidak mengabaikan fakta dan melakukan serangan tidak berdasar terhadap tindakan Tiongkok menyusul pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller yang mengatakan AS mendukung sekutunya Filipina karena kapal Tiongkok melakukan manuver berbahaya dan menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.

"Mereka secara sewenang-wenang mengancam Tiongkok dengan menggunakan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina untuk mendukung pelanggaran Filipina.Kami dengan tegas menentangnya karena apa yang disebut sebagai putusan arbitrase mengenai Laut Cina Selatan sepenuhnya ilegal, batal demi hukum," tambah Mao Ning.

Mao Ning juga mengingatkan bahwa persoalan Ren'ai Jiao adalah isu bilateral antara Tiongkok dan Filipina.

"AS atau pihak ketiga mana pun tidak boleh mengeksploitasi masalah ini untuk menyebarkan perselisihan, apalagi melakukan intervensi. Tiongkok mendesak AS untuk tidak menggunakan Filipina sebagai pion untuk mengacaukan Laut Cina Selatan. Filipina juga perlu menahan diri agar tidak dimanipulasi oleh AS," kata Mao Ning.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan dengan menyebutnya sebagai kawasan "Nine-Dash Line" yaitu wilayah historis militer Tiongkok yaitu termasuk kawasan karang yang disebut "Nanhai Zhudao" yang terdiri dari Dongsha Qundao, Xisha Qundao, Zhongsha Qundao serta Nansha Qundao dan perairan di sekitarnya.

Pulau karang yang disebut Tiongkok dengan "Ren'ai Jiao" sedangkan oleh Filipina sebagai "Beting Ayungin" adalah bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan kedua negara, selain juga beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Filipina juga menempatkan kapal perang BRP Sierra Madre sebagai "markas terapung" bagi penjaga pantai Filipina di terumbu karang tersebut sejak 1999 dan rutin memasok logistik kepada penjaga pantainya yang berada di kapal tersebut. (ant/dil/jpnn)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi deklarasi bersama ASEAN-Australia tentang Laut China Selatan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News