Aset Negara Bertambah Rp 414,79 Triliun
Jumat, 17 Desember 2010 – 14:25 WIB

Aset Negara Bertambah Rp 414,79 Triliun
JAKARTA - Pemerintah mencatatkan penambahan aset negara hingga akhir 2010 mencapai Rp 794,15 triliun. Hal ini setelah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelesaikan inventarisasi dan penilaian Barang Milik Negara (BMN). Dengan angka ini, maka tercatat aset negara bertambah sekitar Rp 414,79 triliun. "Di Kemenhub, khususnya pada Satker Dirjen Perkeretaapian (KA), kita ada kesulitan karena letak asetnya meluas mulai dari Aceh sampai Jawa Timur. Sedangkan di Kemenhan, karena ada perbedaan dalam sistem aplikasi di TNI dibandingkan K/L lainnya. Mereka punya sistem aplikasi sendiri," kata Hadiyanto.
Kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jumat (18/12), di Jakarta, Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu Hadiyanto, menerangkan bahwa investarisasi nilai BMN ini dilakukan pada 74 kementerian dan lembaga (K/L), yang terdiri dari 22.724 satuan kerja (Satker). "Nilai aset negara sebelumnya Rp 379,53 triliun. Sehingga, ada koreksi penambahan aset sekitar Rp 414,79 triliun," kata Hadiyanto.
Namun dari 74 K/L ini, ungkap hadiyanto lagi, ada dua K/L yang inventarisasi penilaiannya tidak selesai 100 persen. Masing-masing yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dikatakannya, inventarisasi dan penilaian di Kemenhub hanya selesai 98 persen, sedangkan di Kemenhan hanya sekitar 95 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah mencatatkan penambahan aset negara hingga akhir 2010 mencapai Rp 794,15 triliun. Hal ini setelah Direktorat Jenderal Kekayaan
BERITA TERKAIT
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- HIS Meraih The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025
- Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Layanan Transfer Antar-Bank via RTOL melalui JakOne Mobile Bank DKI Telah Normal