Aset Pemerintah Rp 77,32 Triliun 'Ngambang'
Selasa, 09 Juni 2009 – 12:06 WIB
JAKARTA - Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2008, inventarisasi dan revaluasi aset pada 12.053 dari 22.307 satuan kerja (satker) belum selesai dilakukan, sementara hasil revaluasi aset pada 8.200 satker senilai Rp 77,32 triliun belum dibukukan alias 'ngambang'. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution mengatakan, hal tersebut disebabkan karena lambatnya proses inventarisasi aset negara di berbagai instansi pemerintahan.
"Inventarisasi kekayaan negara ini telah mulai dilakukan sejak dibentuknya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam dua tahun terakhir. Namun inventarisasi aset negara di berbagai instansi pemerintahan berjalan sangat lambat dan penilaiannya masih belum seragam," tegasnya, di dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (9/6).
Menurutnya Anwar, inventarisasi dan penilaian kekayaan negara bukan saja penting untuk menambah akuntabilitas dari segi kewajaran penilaian yang disajikan dalam neraca, tetapi juga sangat penting untuk mengetahui kesiapan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kementerian atau lembaga negara.
"Inventarisasi dan revaluasi kekayaan negara sangat penting dilakukan dalam rangka pengelolaan barang milik negara," lanjutnya.
JAKARTA - Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2008, inventarisasi dan revaluasi aset pada 12.053 dari 22.307 satuan kerja (satker) belum
BERITA TERKAIT
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel