ASI Terbukti Mempercepat Pemulihan Bayi di NICU

ASI Terbukti Mempercepat Pemulihan Bayi di NICU
Esthernita F Dewanto, Sp.A(K) dan Astra Dea Simanungkalit, ibu dari bayi yang pernah dirawat di NICU. Foto: mesya

jpnn.com, JAKARTA - Selama dalam kandungan, bayi bergantung penuh kepada ibu. Ketika lahir, sejak itulah bayi harus beradaptasi dengan lingkungan dan menggunakan organ-organ tubuhnya secara mandiri. Sayangnya, tidak semua bayi lahir dengan kondisi normal sehingga menghambat proses pertumbuhan dan membutuhkan pertolongan medis intensif.

Menurut Dr dr Naomi Esthernita F Dewanto, Sp.A(K), ada beberapa kondisi yang membuat bayi memerlukan perawatan intensif. Yaitu lahir prematur, masalah dalam persalinan, berat badan tidak normal (<2.500 gram atau >4.000 gram), serta mengalami cacat bawaan.

“Bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus tidak mampu untuk menggunakan organnya secara alami dan sangat memerlukan bantuan, misalnya ventilator untuk pernapasan,” ujar Naomi, dokter spesialis anak di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sabtu (14/9).

Selain dukungan alat dan pemantauan oleh tim medis, lanjutnya, bayi yang lahir prematur atau kondisi tidak normal memerlukan juga asupan ASI serta skin to skin interaction dengan sang ibu.

“ASI dan interaksi antara bayi dan ibu sangat dibutuhkan dalam proses perbaikan kondisi bayi di NICU. Hal ini sudah dibuktikan di berbagai penelitian, salah satunya pemberian ASI dengan cara oral therapy pada bayi yang belum bisa minum. Sayangnya belum banyak NICU Center yang mendukung terciptanya interaksi ini,” terang Dokter Naomi.

Dia menambahkan, di Siloam Hospitals Kebon Jeruk menerapkan Family Center Care (FCC) NICU pertama di Indonesia, di mana ibu dan bayi berada dalam satu ruangan. Dengan konsep ini, ibu
tetap bisa dekat dengan bayi lewat pemberian sofa khusus di samping bayi.

Di negara maju, menurut Dokter Naomi, konsep ini sudah lama sekali diterapkan. Orang tua bisa berpartisipasi dalam merawat bayi selama perawatan di NICU seperti mengganti popok hingga melakukan kangaroo mother care (untuk bonding ibu ke bayi) untuk mendukung pemberian ASI eksklusif. Hingga saat ini, keberhasilan pemberian ASI eksklusif di NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk mencapai 61 persen.

"Kami sangat mendukung pemberian ASI, sekalipun bayi masih dalam perawatan di NICU. Cakupan ASI yang diberikan juga harus tinggi karena ASI mengandung faktor pertumbuhan dan faktor imun yang tidak didapat di susu formula,” jelas Dokter Naomi.

Selama dalam kandungan, bayi bergantung penuh kepada ibu. Ketika lahir, sejak itulah bayi harus beradaptasi dengan lingkungan dan menggunakan organ-organ tubuhnya secara mandiri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News