Asing Catat Nett Sell Rp 672 Miliar, IHSG Terkapar

Sebanyak delapan dari total sepuluh indeks sektoral melemah, dipimpin sektor industri dasar turun 0,86 persen dan infrastruktur turun 0,47 persen.
Beberapa faktor menjadi pemicu melemahnya indeks.
Mulai capital outflow, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), koreksi rupiah dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) stagnan.
Satu-satunya penyangga indeks adalah neraca perdagangan surplus sepanjang November.
Tetapi, kondisi itu tidak banyak membantu peredaran indeks.
Tekanan tidak hanya dari daratan AS dan Eropa, bursa Asia juga tengah memburuk.
Mayoritas indeks saham Asia terkoreksi. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,77 persen, Kospi Korsel melemah 0,01 persen, sedang Nikkei225 Jepang terapresiasi 0,10 persen.
Sebagian besar indeks saham Eropa justru menguat sejak pembukaan. Indeks CAC Perancis naik 0,76 persen, DAX Jerman menguat 0,57 persen, sedang FTSE100 Inggris terkoreksi 0,24 persen.
JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi dalam sesi perdagangan Kamis (15/12) kemarin. Indeks minus 8,45 poin atau 0,16 persen
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan
- Mau Jualan Frozen Food Agar Siap Edar? Simak 6 Tip Penting dari Ninja Xpress
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat