Askindo Minta Pemerintah Turunkan BK Ekspor

Askindo Minta Pemerintah Turunkan BK Ekspor
Askindo Minta Pemerintah Turunkan BK Ekspor
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang meminta pemerintah segera menurunkan bea keluar (BK) ekspor biji kakao ke luar negeri. "Permintaan ini sejalan dengan strategi penguatan daya saing petani dan pedagang Indonesia di era perdagangan bebas antara China dan ASEAN (free trade area)," kata Zulhefi di Jakarta, Kamis (29/7).

Tarif bea keluar ekspor biji kakao yang selama ini dibayar petani kepada pemerintah sebesar 250 dollar AS per ton, sudah sangat memberatkan petani dan menguntungkan industri pengolahan serta pemerintah. "Yang namanya petani, tetap dalam posisi menanggung semua biaya ekspor," tegasnya.

Sedangkan manfaat ekonomi yang diperoleh eksportir adalah kesempatan untuk memperbaiki cash flow dalam rangka mengurangi beban bunga. "Logikanya, tambah tinggi tarif Bea keluar tambah kecil bunga yang dibayar eksportir," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, mekanisme ekspor biji kakao yang saat ini diberlakukan pemerintah sesungguhnya tidak sejalan dengan program gerakan nasional Kakao yang menelan biaya triliunan rupiah karena sama sekali tidak menyentuh sisi perbaikan mutu biji kakao untuk difermentasi.

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang meminta pemerintah segera menurunkan bea keluar (BK) ekspor biji kakao

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News