ASMETI Dukung SKK Migas Genjot Produksi Nasional

jpnn.com, JAKARTA - SKK Migas mencatat kinerja produksi dan lifting kuartal I 2023 yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Salah satunya adalah rapat kerja produksi, metering, dan pemeliharaan fasilitas Tahun 2023 di Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung sejak 28 Mei hingga 31 Mei 2023 diikuti oleh seluruh fungsi terkait di SKK Migas, pimpinan tertinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), teknologi provider, dan stakeholder terkait lainnya dengan jumlah peserta sekitar 500 peserta pada hari pertama.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan kegiatan itu untuk merumuskan langkah-langkah dan strategi dalam rangka mencapai target produksi jangka pendek tahun 2023.
"Sekaligus mewujudkan visi jangka panjang tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)”, kata Dwi Soetjipto dalam arahannya di rapat kerja, Senin (29/5).
Kondisi ini menuntut SKK Migas untuk terus mencari upaya mengatasi kendala produksi, meningkatkan produksi dari lapangan migas aktif, mengaktifkan lapangan migas idle serta melakukan percepatan produksi dari sumur atau lapangan baru.
"Upaya tersebut tentunya memerlukan produk dan teknologi yang tepat," jelas Dwi.
Menurut Dwi, menyelesaikan berbagai tantangan di industri hulu migas membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan sinergi semua pihak untuk mencapai target. Komitmen investasi hulu migas tahun 2023 yang mencapai USD 15,3 miliar harus dapat diserap seluruhnya.
ASMETI mendukung SKK Migas genjor produksi nasional 1 juta barel per hari. Simak selengkapnya
- Produksi Migas Meningkat, Pertamina Hulu Energi Terapkan Strategi Sinergi Operasi
- Praktisi Migas: PHE Sudah Biasa Bekerja Sama dengan Mitra
- Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Jual Beli Gas dengan Beberapa Perusahaan Migas
- Perkuat Inovasi Smart Mapping, SKK Migas Raih Banyak Apresiasi
- Produksi PHE Tembus 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Prioritaskan Transisi Energi, Ganjar Punya Rekam Jejak Merintis EBT