Assalamualaikum, Masjid Ditutup untuk Umum, Tidak Menggelar Salat Jumat

Assalamualaikum, Masjid Ditutup untuk Umum, Tidak Menggelar Salat Jumat
Seorang imam menutup pintu gerbang Masjid Nanxiapo, Beijing, Jumat (24/1) siang, menyusul pengumuman dari pemerintah setempat untuk menghindari meluasnya wabah virus corona. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Wabah pneumonia berat yang disebabkan oleh virus corona jenis baru atau disebut 2019-nCoV, telah menebar ketakutan secara meluas.

Semua kegiatan masyarakat di China, termasuk perayaan Hari Raya Imlek dan Jumatan, ditiadakan guna menghindari meluasnya penyakit mematikan tersebut.

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok tersebut berlaku efektif per 24 Januari 2020 pukul 00.00 waktu setempat.

Kota Terlarang sebagai objek wisata terkenal di dunia yang berada di pusat Kota Beijing juga ditutup untuk umum mulai Jumat (24/1) dan akan dibuka kembali pada Kamis (30/1) dengan pembatasan jumlah pengunjung sebanyak 80.000 orang per hari.

Kebijakan tersebut juga berlaku untuk objek-objek wisata lain di Beijing, seperti kuil Yonghegong Lama. Lokasi wisata itu dilarang menerima kunjungan wisatawan.

Semua kegiatan masyarakat terkait perayaan Tahun Baru Imlek di tempat-tempat terbuka ditiadakan agar penularan virus mematikan itu tidak makin meluas.

Beberapa masjid di Kota Beijing, Kota Chongqing, Kota Guangzhou, Provinsi Zhejiang, Provinsi Jiangsu, Provinsi dan beberapa provinsi lainnya di China juga tidak menggelar salat Jumat untuk menjalankan kebijakan tersebut.

"Mohon maaf, hari ini kami tidak menggelar salat Jumat," kata seorang imam Masjid Nanxiapo seraya memperlihatkan plakat pengumuman berbahasa Inggris dan Mandarin yang terpasang di pintu gerbang.

Pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan pencegahan meluasnya penyakit pneumonia berat yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News