Astaga... Dosen Cabul Ini Garap Anak Gadis Klien dan Anak Kembarnya

Astaga... Dosen Cabul Ini Garap Anak Gadis Klien dan Anak Kembarnya
Astaga... Dosen Cabul Ini Garap Anak Gadis Klien dan Anak Kembarnya

"Tersangka ini sudah lama di tinggal mati oleh istrinya. Kebutuhan hasrat seksual yang tinggi membuatnya sampai nekat melakukan itu. Kepada korban Bunga, untuk menutupi aksinya, tersangka meminta untuk tutup mulut dan hanya menjadi rahasia mereka saja.  Begitu juga dengan dua anak kandungnya. Makanya, kami masih terus mendalami keterangan ketiga korban," ungkap Rina.

Untuk memulihkan trauma para korban, lanjut dia, Polres bersama Dinas Sosial (Dissos) dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kutim sudah memberikan penanganan khusus. Untuk sementara, korban pun diinapkan di salah satu hotel di Sangatta.

"Hasil penyelidikan sementara ini, ketiga korban positif menjadi korban pencabulan. Tapi apakah ada tindak asusila lainnya seperti pemerkosaan, kami masih menunggu hasil visum dari tim dokter RSUD Kudunggu sore hari ini (kemarin, Red.)," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, tersangka masih menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka disangka melanggar Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Ancamannya pidana kurungan penjara minimal 5 tahun.

Diberitakan sebelumnya, Andi yang juga pengacara itu diamankan anggota Polsubsektor Teluk Pandan lantaran kepergok mencabuli Bunga. Korban bersama ibunya--sebut saja SA--melapor ke Polsubsektor Teluk Pandan. 

Tak hanya melaporkan pelaku ke polisi, ibu korban yang kesal sempat melayangkan bogem mentah ke wajah pelaku. Akibatnya, pelaku sempat tumbang dan dilarikan ke RSUD Taman Husada Bontang, sebelum akhirnya dikirim ke Polres Kutim.

Informasi yang dihimpun, Jumat sekira pukul 04.00 Wita usai sahur, tersangka berdalih akan mengobati korban yang katanya keputihan. Setelah itu, korban disuruh menanggalkan pakaiannya. Kemudian, dengan menggunakan hand body lotion, pelaku mengelus-elus kemaluan korban. Pelaku berdalih mengambil lendir korban untuk obat.

Korban yang merasa dipaksa dan tidak terima dengan kejadian itu lantas berkirim pesan singkat kepada ibunya. Sang ibu pun langsung mendatangi rumah pelaku. Dia pun melihat korban yang telanjang bulat, satu kamar dengan pelaku yang hanya mengenakan sarung dan meraba kemaluan korban. 
Tanpa ba-bi-bu, bogem mentah pun melayang. Pelaku yang terkena diabetes sejak 2005 lalu tumbang dengan bibir dan hidung berdarah. 

SANGATTA - Kelakuan Andi Sakariansyah memang bejat. Pria 55 tahun yang juga dosen salah satu universitas terkemuka di Bontang itu akhirnya mengaku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News