Astaga! Obat dengan Harga Rp17 ribu Dijual Apotek ini Rp100 ribu

Astaga! Obat dengan Harga Rp17 ribu Dijual Apotek ini Rp100 ribu
Gubernur Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai kelangkaan dan lonjakan harga obat-obatan di pasaran menyita perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Dia dengan tegas memperingatkan tidak boleh ada yang menimbun apalagi mempermainkan harga obat di Jawa Tengah.

"Mesti disikat betul. Agar kita bisa tenang. Enggak boleh ada yang main-main. Kalau obatnya saja sulit, ada yang main-main. Sikat semuanya," tegasnya.

Bukan tanpa alasan, hal itu disampaikan Ganjar usai menerima laporan Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (12/7.

Sri Sumarni mengatakan Polres Grobogan berhasil mengungkap penjualan obat di sebuah apotek di Bugel Kecamatan Godong Grobogan yang kedapatan menjual obat diatas harga ecer tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh menkes di masa pandemi Covid-19.

"Dalam sidak kemarin, kami menemukan ada apotek yang menjual obat di atas HET. Sudah kami tindak bersama jajaran kepolisian," kata Sri Sumarni kepada Ganjar.

Diketahui, obat yang dijual adalah Azithromycin Dihydrate 500 mg, yang merupakan salah satu obat yang masuk dalam ketentuan Menkes di masa PPKM Darurat.

Sesuai HET, obat itu dihargai Rp1.700 per butir atau Rp17.000 per strip. Namun, oleh apotek itu dijual dengan harga Rp100.000 per strip.

Sesuai HET, obat itu dihargai Rp1.700 per butir atau Rp17.000 per strip. Namun, oleh apotek itu dijual dengan harga Rp100.000 per strip.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News