"Astagfirullah, Kok Sampe Hati Kau Buat Anakku Kayak Gini"

"Astagfirullah, Kok Sampe Hati Kau Buat Anakku Kayak Gini"
Susanti alias Yanti berharap warga tidak menghakimi dan mengusirnya dari rumahnya. Foto: Yashinta/Batampos/JPNN

Penderitaan Yanti tidak hanya sampai disitu, setelah kehilangan anak pertamanya dan ditetapkannya suaminya sebagai tersangka, Yanti pun dibully oleh warga sekitar. 

"Langsung didatangi oleh warga ramai-ramai, mereka mengatakan bahwa saya bersekongkol dengan suami saya membunuh Maulana," ujar Yanti.

Tidak hanya sekali saja Yanti didatangi oleh warga, bahkan warga datang dua kali ke rumahnya saat Minggu (4/2) sore dan Senin (5/2) pagi. "Mereka ada yang berteriak, ngapain kau bebas, kau kan membunuh anak mu," ungkap salah seorang warga yang didengar Yanti.

Karena merasa ketakutan di datangi warga, Yanti pun sempat lari ke rumah RT setempat dan meminta bantuan, bahkan hingga ke Mapolsek Lubuk Baja. 

"Saya tadi udah lapor sama pak Adi Polsek Lubuk Baja, karena yang tangani kasus ini pak Adi, jadi kalau ada yang datang lagi saya di suruh melapor ke polisi," tutup Yanti.(egi/ray/JPNN)

BATAM - Susanti, ibu Muhammad Maulana, balita 2,7 tahun baru mengetahui anaknya tewas dibunuh suaminya setelah tiba di rumah sakit.  "Saat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News