Asuransi untuk Moge Bukan Untung Malah Buntung

Asuransi untuk Moge Bukan Untung Malah Buntung
BMW Motorrad di salah satu pameran otomotif Indonesia. (Foto: Ridha/JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Sebagian perusahaan asuransi masih enggan memberikan perlindungan terhadap sepeda motor kelas premium, pasalnya biaya premi tidak sebanding dengan pertanggungan.

Menurut penurutan Chief Marketing Officer Adira Insurance Wayan Pariama, banyak dari perusahaan asuransi tidak memiliki program asuransi untuk motor premium dengan kisaran harga di atas 50 juta dan sebagian lain masih ada.

"Sebab utamanya, perusahaan asuransi sulit mendapatkan untung. itu karena biaya premi yang ditanggungkan ke pemilik motor tidak sebanding dengan pengeluaran pertanggungan dari perusahaan asuransi," jelasnya kepada wartawan saat kegiatan Satmori Adira Insurance di Jakarta, Sabtu, (1/9).

Ambil contoh motor besar (moge) Harley Davidson atau merek Eropa lain lanjut Wayan. Rata-rata pemilik motor tidak mau ketika terjadi kecelakaan kecil saja seperti baret di bodi mau untuk sekadar di-repair.

"Mereka maunya ya langsung ganti ke suku cadang baru. Apalagi materialnya dari fiber atau berlapis krom, gak mungkin mereka mau cuma didempul," seloroh Wayan.

Kemudian Wayan menegaskan, jangan dipikir motor gede kan jarang dipakai jadi risiko kecelakaan sangat minim.

"Jangan disamakan antara motor dengan mobil. Frekuensi pemakaian motor mahal tidak sama dengan mobil serta risiko kecelakaan baik kecil maupun besar tetap lebih besar," pungkasnya.

Di Indonesia, sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) asuransi untuk sepeda motor terbagi mejadi dua meliputi asuransi untuk motor dengan harga di bawah Rp 50 juta dan motor seharga di atas rp 50 juta. (mg8/jpnn)


Sebagian perusahaan asuransi yang enggan memberikan perlindungan terhadap sepeda motor kelas premium, pasalnya biaya premi tidak sebanding dengan pertanggungan.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News