Asyiknya Lihat Sekolah Meliarkan Orang Utan

Asyiknya Lihat Sekolah Meliarkan Orang Utan
AJARI HIDUP MANDIRI: Tiga petugas BOSF sedang menaruh makanan untuk para orang utan yang sedang menjalani pelatihan sekolah hutan. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

Hasil pemeriksaan kesehatan tersebut harus diserahkan lebih dulu ke pihak BOSF di Nyaru Menteng. Jika pihak medis menyatakan kesehatan calon pengunjung memenuhi syarat, izin akan dikeluarkan. Persyaratan itu diajukan untuk melindungi orang utan dan pengunjung agar tak saling menularkan penyakit. Pasalnya, 97 DNA orang utan dan manusia serupa.

Koordinator Komunikasi dan Edukasi BOSF Nyaru Menteng Monterado Fridman menjelaskan, pihaknya harus tegas menerapkan aturan tersebut. Bahkan, pernah ada petugas BOSF yang diberhentikan karena membiarkan orang luar mendekati orang utan tanpa izin dan tanpa tes kesehatan lebih dahulu.

Karena itu, sejak pintu masuk, pengunjung diingatkan lewat papan pengumuman agar tidak memasuki kawasan steril penyakit itu tanpa izin. Apalagi, memotret orang utan dari jarak dekat.

’’Kami menemukan foto-foto (foto pengunjung ilegal memotret orang utan di kawasan reintroduksi, Red) ini di akun Facebook seseorang. Orang tersebut sudah kami tegur dengan keras. Kami juga memberikan sanksi kepada petugas kami yang lalai sehingga sampai kecolongan pengunjung tak berizin bisa masuk,’’ kata Monterado saat ditemui di kantornya pertengahan Desember lalu.

Menurut dia, ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi calon pengunjung itu perlu dilakukan karena BOSF tidak ingin nanti ada orang utan yang tertular penyakit yang dibawa pengunjung yang tidak sehat. Akibatnya, hal tersebut menghambat upaya BOSF dalam melakukan rehabilitasi dan reintroduksi orang utan.

Program rehabilitasi dan reintroduksi dilakukan dengan sejumlah kegiatan seperti ketika orang utan hidup di hutan. Orang utan akan diajari hidup mandiri, bersosialisasi dengan lingkungan di hutan, mencari pakan alami, serta membuat rumah sendiri. Mereka juga diajari agar tidak bergantung pada manusia dan menganggap manusia bukan teman hidup mereka.

’’Karena itu, kami membatasi kontak orang utan dengan manusia,’’ ujarnya.

Saya mendapat izin masuk kompleks rehabilitasi dan reintroduksi BOSF setelah hasil pemeriksaan laboratorium saya dinyatakan negatif untuk penyakit-penyakit yang ditentukan. Bahkan, saya diizinkan tidur di mes para teknisi (pegawai laki-laki yang bertugas sebagai perawat orang utan dewasa) yang berada di pinggiran hutan.

TAK sembarang orang boleh masuk kawasan reintroduksi Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng, Palangkaraya. Tamu mesti melalui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News