Atasi Backlog Perumahan, REI Minta Pemerintah Getol Bangun Jalan
Secara jumlah, kata Syarif, memang lebih sedikit. Namun, penyediaan rumah menengah ke atas menjadi upaya untuk mengatasi backlog.
”Sampai akhir Juni kemarin, 306 ribu rumah terbangun. Sekitar 240 rumah MBR dan 60-an rumah non-MBR,” ucapnya.
Pengembang mencatat sejumlah penyebab tingginya backlog.
Salah satunya, pembangunan rumah bersubsidi kerap tidak sesuai kebutuhan.
Sebab, kebutuhan perumahan terbesar justru ada di perkotaan.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jatim Nur Wahid menyebutkan, untuk mengatasi backlog perumahan, pemerintah harus membangun infrastruktur utama berupa jalan.
Terutama dari pusat kota ke daerah-daerah pinggiran agar bisa menjangkau lokasi perumahan.
Sebab, lahan untuk membangun rumah murah hanya bisa diperoleh di pinggiran kota yang minim infrastruktur.
Angka backlog alias kesenjangan pasokan dan kebutuhan rumah mencapai 11,4 juta rumah tangga.
- Paramount Land Menghadirkan New Matera Residence, Harga Mulai Rp 7,2 Miliar
- JLM Gandeng Pengembang Ternama Sediakan Internet Cepat
- Pentingnya Implementasi Septic Tank Biotech dalam Lingkungan Perumahan
- Promo Ramadan, Suku Bunga KPR bank bjb Mulai dari 6,88 Persen
- Tingkatkan Kepedulian Sosial, Kementerian PUPR Meluncurkan Pondasi Perumahan
- Peminat Properti di Cilegon Tinggi, Bumi Rakata Asri Bakal Gelar Open House