Atasi Tokophobia dengan Dukungan Suami

Ketakutan Berlebihan Hadapi Persalinan

Atasi Tokophobia dengan Dukungan Suami
Atasi Tokophobia dengan Dukungan Suami

jpnn.com - MELAHIRKAN merupakan salah satu kodrat perempuan. Namun, tidak semua perempuan siap menghadapi persalinan. Bahkan, ada di antara mereka yang memiliki ketakutan berlebihan dalam menghadapi persalinan atau disebut dengan tokophobia.

Sejatinya masalah psikologis itu dapat diatasi dengan persiapan persalinan dan dukungan dari orang terdekat. Yuniati Widiastuti, 33, mengalami hal tersebut. Sejak kelahiran putri pertamanya, dia enggan hamil lagi. Padahal, usia putrinya sudah menginjak enam tahun.

“Aku trauma. Sebab, pada saat persalinan terasa sakit sekali dan bayiku tidak juga lahir selama 12 jam. Aku akhirnya menjalani operasi caesar,” ujarnya.

Pengalaman itu amat membekas dan menimbulkan traumatis dalam diri Yuniati. “Hingga kini, aku belum siap untuk hamil lagi. Aku tidak bisa membayangkan merasakan sakit itu lagi,” ungkapnya.

Dokter Renie Widianti SpOG dari Siloam Hospital mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab fobia tersebut. Pertama, biasanya terjadi pada kehamilan kedua karena mempunyai pengalaman yang traumatis pada saat kelahiran anak pertama. Misalnya, pernah menderita nyeri luar biasa dan proses persalinan panjang.

Fobia itu juga bisa dirasakan karena termakan dengan mitos-mitos nasihat orang zaman dulu. Misalnya, nasihat yang mengatakan jangan berani dengan orang tua karena nanti kalau melahirkan sakit. “Beberapa perempuan menangkap ini sebagai sesuatu hal yang menakutkan. Bukan nasihat positif,” kata spesialis obstetri dan ginekologi tersebut.

Ada juga yang takut melahirkan lantaran pernah berpengalaman melihat proses persalinan yang lama dan menyakitkan. Misalnya, pengalaman melahirkan yang terjadi kepada ibu atau saudaranya. Hal itu tertanam di alam bawah sadar bahwa persalinan merupakan hal yang menakutkan sehingga menimbulkan traumatis pada dirinya.

Renie menuturkan, sebenarnya fobia tersebut dapat dicegah. Pada saat anak menginjak usia remaja, orang tua bisa memberi penjelasan mengenai seks, reproduksi, hingga kehamilan dengan informasi yang benar. Yakni, kehamilan sejatinya adalah proses natural yang akan dialami semua perempuan. ''Memang sakit. Tapi, ada hasil akhir yang membahagiakan. Yaitu, lahirnya si buah hati,'' ungkapnya.

MELAHIRKAN merupakan salah satu kodrat perempuan. Namun, tidak semua perempuan siap menghadapi persalinan. Bahkan, ada di antara mereka yang memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News