ATM Beras di Indonesia Membantu Mereka yang Kehilangan Pekerjaan
Minggu lalu, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengumumkan bantuan dari Kementerian Sosial bagi 10 juta keluarga penerima manfaat, dalam program jaring perlindungan sosial sebesar Rp 110 triliun.
"Krisis ini jauh lebih besar dari krisis-krisis sebelumnya," kata Zulfan, dosen di Western Sydney University.
"Pemerintah sudah berpengalaman dalam mengeluarkan bantuan pengamanan sosial. Jika Anda melihat dari bantuannya, sama seperti respon [Perdana Menteri Australia] Scott Morrison, saya dapat melihat kemiripannya [dari konteks Indonesia]."
Photo: Sebuah karya seni coretan yang bertuliskan "Lawan Corona, Bersama Kita Bisa". (AP: Trisnadi)
Akibat kurangnya asupan gizi yang dipicu kemiskinan, jumlah anak-anak di Indonesia mengalami 'stunting', atau kondisi anak yang lebih pendek dari anak-anak seumurannya, setara dengan angka 'stunting' anak-anak di negara-negara Afrika Sub-Sahara.
Bank Dunia mengatakan Indonesia telah menurunkan angka kemiskinan sebanyak hampir setengah dari jumlah sebelumnya sejak 1999, namun 25 juta warga tetap hidup di bawah garis kemiskinan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bulan lalu mengatakan jutaan warga kemungkinan akan jatuh miskin karena pandemi COVID-19.
'Berserah diri pada alam'
Kenali dampak psikologi pandemi virus corona di Indonesia dan cara mengatasinya.
Sebanyak 10 ATM beras telah tersebar di beberapa tempat di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pangan warga tidak mampu yang kehilangan pekerjaan karena pandemi COVID-19
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara