Australia Akhirnya Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kalinya dalam 11 Tahun, Ini Pemicunya

"Menurut saya RBA sangat keliru dalam memberikan panduan yang terlalu kaku," katanya.
"Mereka menyampaikan bahwa mereka tidak akan menaikkan suku bunga hingga 2024 apa pun yang terjadi. Itu konyol karena kita tidak pernah tahu seberapa cepat pemulihan akan terjadi," jelasnya.
"Kemudian RBA harus menarik pedomannya sendiri, yang tidak bagus bagi kredibilitas mereka," ujar Profesor Hamilton.
Menurut dia, dengan banyaknya kreditur yang meminjam ke bank karena mengantisipasi suku bunga super rendah untuk tahun-tahun mendatang, risiko resesi akan terjadi.
"Risikonya adalah jika kita bertindak terlalu keras, terlalu cepat, itu mengancam terjadinya situasi double-dip di mana ekonomi mulai berkontraksi sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga," jelasnya.
Penabung senang dengan kenaikan suku bunga
Tidak semua orang khawatir dengan kenaikan suku bunga.
Pensiunan Grant Agnew saat ini hanya menerima bunga 1,09 persen dari tabungannya di bank. Dia adalah salah satu dari sekitar dua pertiga penduduk Australia yang tidak memiliki kredit perumahan.
"Saya tidak mendapatkan apa-apa dari tabungan. Orang lain diizinkan untuk meminjamnya, tapi saya tidak diizinkan untuk mendapatkan apa pun dari tabungan saya itu," katanya.
Bank sentral Reserve Bank Australia (RBA) menaikkan suku bunga menjadi 0,35 persen dari sebelumnya 0,1 persen
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025