Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja

Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja
Pengusaha restoran di Brisbane, Angelica Jolly, mengaku belum pernah mengalami kekurangan pekerja seburuk yang terjadi saat ini. (ABC News: Jessica van Vonderen)

Akibat kekurangan staf ini, dia terpaksa mengurangi layanan dan memperkirakan omset restorannya turun sekitar 20 persen.

Angelica telah mencoba berbagai solusi seperti menjajaki peluang untuk berbagi staf dengan pengusaha lainnya, serta mempekerjakan anaknya sendiri.

"Saya tiba pada titik harus mempekerjakan anak saya sendiri, yang bisa jadi merupakan hal terbaik, atau terburuk, yang pernah saya lakukan," ujarnya.

Peserta magang tidak cukup

Kebijakan pemerintah saat ini yaitu memberikan subsidi magang di bidang-bidang yang kekurangan pekerja trampil, termasuk di bidang memasak.

Namun kalangan industri ini menilai hal itu merupakan solusi jangka panjang. Kualifikasi koki Sertifikat III misalnya, membutuhkan waktu tiga tahun.

Sekitar 300 mahasisa kini ikut kursus di berbagai sekolah kejuruan di Queensland, termasuk Ashley Groom yang ikut pelatihan di daerah South Bank Brisbane.

"Saya memulai sebagai juru masak. Ibu saya seorang koki, saudara perempuanku juga koki," ujar Ashley.

"Saya suka berada di dapur dan saya menyukai orang-orangnya," tambahnya, seraya menyebut kursusnya akan selesai pada Juli tahun depan.

Banyak restoran di Queensland serta negara bagian lain di Australia terpaksa memangkas jam operasional karena kekurangan staf yang parah yang dipicu oleh kurangnya pekerja asing

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News