Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja

Australia Baru Buka Perbatasan 2022, Pengusaha Restoran Mengeluh Kekurangan Pekerja
Pengusaha restoran di Brisbane, Angelica Jolly, mengaku belum pernah mengalami kekurangan pekerja seburuk yang terjadi saat ini. (ABC News: Jessica van Vonderen)

Direktur sekolah kejuruan TAFE Queensland, Pat Dennis, mengakui tidak ada mahasiswa yang ikut dalam program magang untuk mengisi lowongan kerja saat ini.

"Industri ini terus berkembang dan kami tidak dapat memenuhi permintaan staf," jelas Pat.

Sementara itu Dirut Dewan Industri Pariwisata Queensland Daniel Gschwind mengatakan kurangnya tenaga kerja akan menghambat pemulihan pariwisata di sana.

Pihaknya mengaku sedang mencari solusi termasuk mendatangkan pekerja asing ke Queensland.

"Mungkin ada peluang untuk mendatangkan pekerja asing dari daerah yang memiliki keterampilan tinggi di bidang perhotelan, seperti dari Bali dan negara-negara Pasifik," kata Daniel.

Pada hari Minggu (9/05/2021), Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg mengumumkan rencana alokasi anggaran $1 miliar untuk pelatihan dan pemenuhan kekurangan tenaga kerja.

Dia menyebutkan program Pelatihan Kerja akan diperpanjang selama 12 bulan lagi dan ribuan pengusaha menawarkan kursus gratis atau berbiaya rendah untuk melatih mereka bekerja di sektor yang mengalami kekurangan pekerja.

Selain itu, program magang saat ini juga dapat diperluas.

Banyak restoran di Queensland serta negara bagian lain di Australia terpaksa memangkas jam operasional karena kekurangan staf yang parah yang dipicu oleh kurangnya pekerja asing

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News