Australia Batasi Jumlah Kedatangan Luar Negeri untuk Hindari COVID Jenis Baru

Di tengah meningkatnya penyebaran varian baru virus COVID-19 asal Inggris, hari ini (8/01), Pemerintah Australia memutuskan untuk mengurangi jumlah kedatangan penumpang internasional dan mewajibkan penggunaan masker dalam pesawat.
- Masker harus dipakai oleh penumpang internasional dan domestik
- Pembatasan jumlah kedatangan internasional akan berlaku sampai 15 Februari
- Penumpang asal Inggris harus memiliki hasil tes negatif sebelum naik pesawat ke Australia
Sebelum naik ke pesawat, para penumpang dari Inggris juga harus menjalani rapid tes untuk mengetahui apakah mereka mengidap virus varian baru tersebut.
Hingga saat ini hanya mereka yang berstatus warga negara, penduduk tetap, atau yang sudah mendapatkan izin yang bisa masuk untuk pulang ke Australia.
Keputusan tersebut disetujui oleh Kabinet Nasional dalam rapatnya, setelah Kepala Bidang Medis Australia, Profesor Paul Kelly menggambarkan varian baru virus "lebih cepat menular dan lebih sulit dikendalikan".
Selain untuk seluruh penumpang pesawat dari Inggris, tes juga diwajibkan bagi penumpang pesawat internasional asal dari negara lain, sebelum dan sesudah melakukan perjalanan ke atau dari Australia.
Mereka harus memiliki hasil tes negatif sebelum bisa menaiki pesawat ke Australia dengan beberapa pengecualian bagi para pekerja musiman.
Jika memiliki hasil tes positif, mereka dan orang serumahnya akan dilarang untuk kembali ke Australia.
Di tengah meningkatnya penyebaran varian baru virus COVID-19 asal Inggris, hari ini (8/01), Pemerintah Australia memutuskan untuk mengurangi jumlah kedatangan penumpang internasional dan mewajibkan penggunaan masker dalam pesawat
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS