Australia Berjanji Tetap Buka Pintu untuk Pemetik Buah Asal Timor Leste

"Mereka selalu menanyakan, ayah kapan pulang?" ujarnya.
Panen terakhir musim ini
Setelah hampir 20 bulan bekerja di Australia dan jauh dari keluarganya, Helder kini telah mendapatkan lampu hijau untuk pulang. Izin ini perlu jika nantinya ingin kembali lagi ke Australia.
"Saya sudah rencanakan akhir Juni atau minggu pertama Juli untuk pulang," ujarnya.
"Saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga selama tiga bulan, kemudian akan kembali ke pertanian ini untuk musim panen pada bulan Oktober," kata Helder.
Upah yang lebih baik dan kondisi kerja yang menguntungkan di perkebunan seperti Desert Springs di Australia, merupakan daya tarik tersendiri bagi pria asal Timor Leste ini.
Pembatasan sosial akibat pandemi di Australia yang tak kunjung berakhir tak bisa menyurutkan keinginan Helder.
"Saya sangat menyukai tempat ini. Saya ingin sekali kembali demi masa depan yang lebih baik bagi keluarga kami," ujarnya.
"Saya telah membeli tanah dan membangun rumah (di Timor Leste) untuk istri dan anak-anak saya. Saya bekerja keras di sini untuk keluarga," kata Helder.
Pekerja musiman di sektor pertanian Australia yang berasal dari Timor Leste telah diperbolehkan untuk keluar dari negara ini dan nantinya bisa kembali lagi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya