Australia Berupaya Perbaiki Sektor Pariwisata yang Merugi Ratusan Miliar Dolar Akibat Pandemi

Australia Berupaya Perbaiki Sektor Pariwisata yang Merugi Ratusan Miliar Dolar Akibat Pandemi
Jumlah kunjungan turis asing ke Australia telah anjlok sejak signifikan, bahkan mendekati 100 persen akibat perbatasan yang ditutup. (ABC News: Lucy Marks)

Meski tidak masuk ke dalam daftar lima negara tersebut, data dari TRA menunjukkan jumlah warga Indonesia yang masuk ke Australia menurun 99 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Namun dalam catatan tahunannya, Bob East, Chairman dari lembaga Tourism Australia menyatakan optimis jika kondisi pariwisata akan membaik meski butuh waktu.

Ia mengatakan kampanye seperti 'Holiday Here This Year' telah mengajak turis domestik untuk berlibur di dalam negeri di mana dan kapan pun sempat.

Ada pula kampanye 'Event Here This Year' untuk mendorong bisnis dan usaha yang terbiasa menggelar pertemuan dan acara di luar negeri, untuk melakukannya di Australia.

"Ancaman COVID-19 akan terus berdampak pada perjalanan di seluruh dunia. Namun pelaksanaan program vaksinasi nasional akan lebih memberikan kepastian soal situasi kesehatan dan aktivitas ekonomi," demikian tulisan Bob dalam laporan akhir tahun.

"Di saat kita mengakui jika pemulihan akan membutuhkan waktu lama, Tourism Australia akan terus fokus pada upaya untuk memaksimalkan kesempatan yang ada dan yang akan dikembangkan untuk industri pariwisata."

Ribuan pekerjaan di sektor pariwisata hilang

Diperkirakan 9.000 lapangan kerja di sektor pariwisata di Cairns hilang akibat pandemi COVID-19.

Cairns yang terletak di negara bagian Queensland adalah salah satu tempat wisata populer di Australia, yang dikenal dengan Great Barrier Reef dan sejumlah hutan tropisnya.

Dengan ketergantungan besar terhadap turis asing, industri pariwisata Australia sangat terpukul dengan kebijakan penutupan perbatasannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News