Australia Investasi Sapi

Hatta: USD 20 Juta untuk Capacity Building

Australia Investasi Sapi
Australia Investasi Sapi
Kunjungan Craig Emerson dan Joe Ludwig bersama delegasi senior Australia ini untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Delegasi yang terdiri dari perwakilan industri keuangan dan pertanian akan bertemu para menteri dan pemimpin bisnis Indonesia selama kunjungan dua hari. Indonesia adalah pasar ekspor pertanian ketiga terbesar Australia. Kedua menteri melihat banyak sekali kemungkinan memperluas dan memperdalam hubungan bilateral. ”Indonesia adalah bagian besar kisah pertumbuhan abad Asia. Ekonominya tumbuh 6,5 persen pada 2011,” kata Emerson.

Ludwig menambahkan, pihaknya akan membahas akses pasar dengan fokus kepada sektor pertanian. ”Peningkatan permitraan terhadap hasil pertanian Australia di Indonesia menghadirkan kesempatan besar kepada para petani kami,” ujar Ludwig. Ekspor pertanian Australia ke Indonesia mencapai USD 2,8 miliar Australia pada 2010-2011, melesat 52 persen ketimbang 2005-2006.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, Australia kepincut saat dibeberkan keuntungan jika mengucurkan investasi dalam pengembangan peternakan di Indonesia. Sebab daya beli masyarakat terus meningkat. ”Kita tidak mau konsumsi sapi 2 kg per orang per tahun. Kalau bisa kita tingkatkan menjadi 20 kg per orang per tahun,” katanya.

Dengan meningkatnya daya beli masyarakat itu, lanjut Gita, Australia bakal meraup keuntungan hingga USD 35 miliar. Keuntungan tersebut baru dari dagingnya saja belum termasuk susunya. ”Ya kalau 20 kg daging sapi dikalikan Rp 70 ribu per kg dikalikan 250 juta (jumlah penduduk, Red), jadi (rata-rata, Red) per tahun USD 35 miliar,” sebutnya.

JAKARTA – Pasokan daging dalam negeri hingga kini dinilai belum mencukupi. Pemerintah selain menggalakkan program swasembada daging, juga terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News