Australia Kembangkan Terapi Plasma Darah untuk Pasien COVID-19
Hari Rabu (6/05), Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengumumkan adanya kemungkinan pengobatan baru untuk memerangi COVID-19 dengan menggunakan plasma darah dari mereka yang sudah sembuh dari virus tersebut.
- Produksi pengobatan dengan plasma akan dilakukan beberapa bulan mendatang
- Antibodi dalam plasma dari mantan pasien akan digunakan untuk 'menetralkan' virus
- Uji klinis akan dilakukan terhadap pasien di rumah sakit yang mengalami kesulitan bernapas
Greg mengatakan plasma akan tersedia di akhir tahun sebelum kemudian dilakukan uji coba secara klinis.
Ia mengatakan penelitian, pengembangan dan uji coba klinis berkenaan dengan pengobatan akan dilakukan oleh CSL Behring Australia.
"Mereka akan memulai produksi di Australia beberapa bulan mendatang," katanya.
Perusahaan tersebut mengatakan plasma akan diambil dari pasien virus corona yang sudah sembuh.
Plasma tersebut kemudian menciptakan kekebalan berlebihan, atau 'hyperoimmune', yang bisa 'menetralkan' virus di tubuh orang lain yang masih mengidapnya.
Direktur Medis CSL, Dr Charmaine Gittleson mengatakan plasma dari mantan pasien COVID-19 memiliki apa yang disebut 'immunoglobulins" atau semacam antibodi yang bisa digunakan untuk memerangi virus tersebut.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengumumkan adanya kemungkinan pengobatan baru untuk memerangi COVID-19 dengan menggunakan plasma darah pasien yang sudah sembuh
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Jaga Hati