Australia Masuki Fase Kalibrasi Pengendalian Inflasi, Tapi Bunga Bank Belum Turun

Australia Masuki Fase Kalibrasi Pengendalian Inflasi, Tapi Bunga Bank Belum Turun
Bank sentral Australia (RBA) memutuskan tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan Agustus 2023 dan memilih bersikap "menunggu dan menilai" dampak dari kenaikan suku bunga sebelumnya. (AAP: Bianca De Marchi)

Australia memasuki fase baru dalam upaya melawan inflasi setelah bank sentral Reserve Bank Australia (RBA) memutuskan tingkat suku bunga tetap pada angka 4,1 persen untuk dua bulan berturut-turut.

Gubernur RBA Philip Lowe kepada komite parlemen pekan lalu menyebut Australia memasuki "fase ketiga" dari pengendalian inflasi tinggi, yang disebutnya sebagai "fase kalibrasi".

"Kita berada di dunia di mana kita hanya melakukan sedikit penyesuaian dalam kalibrasi kebijakan," katanya.

Meski berada di fase kalibrasi, bukan berarti Australia telah terbebas dari ancaman inflasi, sehingga pemotongan suku bunga sudah di depan mata.

Faktanya, ekonomi negara ini kemungkinan akan tetap dalam pola bertahan seperti sekarang untuk sementara waktu.

Mengapa suku bunga tak dinaikkan lagi?

Jawaban singkatnya adalah karena RBA menganggap tingkat kurs tunai saat ini sebesar 4,1 persen terbukti mendorong inflasi turun pada kecepatan yang dapat diterima.

Jawaban yang lebih panjang adalah RBA ingin memberi lebih banyak waktu bagi perekonomian untuk menyesuaikan diri dengan kenaikan suku bunga.

Kebijakan moneter, atau menggerakkan naik turunnya kurs tunai membutuhkan waktu lama untuk mengalir ke seluruh perekonomian. Hal ini lazim disebut sebagai "lag".

Australia memasuki fase baru dalam upaya melawan inflasi, setelah bank sentral Reserve Bank Australia (RBA) memutuskan tingkat suku bunga tetap pada angka 4,1 persen untuk dua bulan berturut-turut

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News