Australia Menemukan Inovasi Perawatan Luka Bakar Setelah Tragedi Bom Bali

"Saya masih ingat berjalan menaiki tanjakan [pesawat] Hercules dan melihat itu penuh dengan tumpukan tandu orang-orang yang terluka parah," kata Dr Brian.
"Korban luka bakar lainnya benar-benar [ditumpuk] tiga di atas tandu militer."
Inovasi untuk atasi luka bakar
Puluhan pasien yang selamat dari bom Bali mengalami luka bakar tingkat tiga yang parah hingga ke lapisan kulit mereka, merusak ujung saraf dan mengancam organ vital lainnya.
Dr Fiona Wood, spesialis luka bakar ternama, bersama dengan timnya di Rumah Sakit Royal Perth, membantu menyelamatkan 28 pasien menggunakan teknik inovatifnya yang dikenal sebagai "spray-on skin".
Teknologi pertama di dunia ini memungkinkan sel-sel kulit sehat untuk dibiakkan dan disemprotkan ke luka sehingga bisa mengurangi bekas luka bakar secara permanen.
"Ini jadi membuka cakrawala kita soal perawatan luka bakar]," kata Dr Wood.
"Masyarakat memahami tingkat keparahan dan sifat dari luka bakar, sehingga dimulailah program yang juga didukung oleh masyarakat."
Dr Fiona dinobatkan sebagai Australian of the Year pada tahun 2005 setelah membantu korban dengan luka bakar.
Serangkaian bom yang meledak di Bali telah mengubah Australia untuk menanggapi situasi darurat, terutama dalam perawatan luka bakar
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka