Australia Mulai Sadar Dampak Buruk Ketergantungan kepada China
Senin, 06 September 2021 – 23:57 WIB

Tiongkok vs Australia. Foto: antara
Ekonomi Australia senilai 2 triliun dolar Australia (sekitar Rp21,14 kuadriliun) berisiko memasuki resesi kedua dalam beberapa tahun karena negara-negara bagian terbesar di Australia berada dalam penguncian (lockdown) COVID-19 yang berkepanjangan.
Namun, terlepas dari ketegangan diplomatik, nilai ekspor Australia ke China mencapai rekor 19,4 miliar dolar Australia (sekitar Rp205 triliun) dalam 12 bulan hingga 31 Juli, atau naik 72 persen dari periode 12 bulan sebelumnya.
Kenaikan nilai ekspor Australia itu disebabkan adanya permintaan bijih besi yang kuat dari China. (ant/dil/jpnn)
Australia harus mendiversifikasi ekonominya agar tidak terlalu bergantung pada China
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini